
5 Penjualan Pemain Termahal Barcelona, Luis Figo Masuk
5 Penjualan Pemain Termahal Barcelona, Luis Figo Masuk
Sebagai salah satu klub tersukses di dunia, FC Barcelona tidak hanya dikenal karena membeli pemain bintang, tetapi juga karena melepas beberapa pemainnya dengan nilai transfer yang fantastis. Meski dikenal sebagai klub yang berorientasi pada filosofi permainan, Blaugrana juga pernah melakukan penjualan besar yang menjadi sorotan dunia. Berikut adalah 5 penjualan pemain termahal dalam sejarah Barcelona, termasuk nama kontroversial Luis Figo.
1. Neymar – €222 Juta ke Paris Saint-Germain (2017)
Tak diragukan lagi, penjualan Neymar ke Paris Saint-Germain pada musim panas 2017 adalah yang terbesar dalam sejarah Barcelona dan dunia sepak bola. PSG menebus klausul pelepasan sang pemain sebesar €222 juta, menjadikannya transfer termahal sepanjang masa.
Kepergian Neymar sangat mengejutkan fans Barca. Trio MSN (Messi, Suárez, Neymar) yang sempat mendominasi Eropa harus bubar. Meski mendatangkan beberapa pemain pengganti seperti Ousmane Dembélé dan Philippe Coutinho, keduanya tak mampu mengisi kekosongan yang ditinggalkan Neymar secara maksimal.
2. Philippe Coutinho – €145 Juta ke Aston Villa (2022, total dari pinjaman dan pembelian permanen)
Coutinho sebenarnya dibeli Barcelona dari Liverpool dengan harga tinggi, namun gagal memenuhi ekspektasi. Setelah beberapa masa pinjaman, akhirnya Aston Villa membeli Coutinho secara permanen. Jika dihitung dari dana yang kembali ke kas klub lewat pinjaman dan penjualan akhir, total transfer bisa mencapai €145 juta.
Meski tidak tergolong penjualan tunggal yang langsung besar, pencatatan total pendapatan dari proses transfer ini menjadikan Coutinho salah satu dari penjualan termahal dalam sejarah klub.
3. Arthur Melo – €72 Juta ke Juventus (2020)
Arthur Melo dijual ke Juventus dalam kesepakatan pertukaran dengan Miralem Pjanić, yang disebut-sebut sebagai bagian dari strategi finansial klub.
Barcelona menerima sekitar €72 juta dari kesepakatan ini, menjadikannya salah satu transfer keluar dengan nominal besar, meski keputusan tersebut banyak dikritik oleh penggemar dan pengamat sepak bola.
4. Luis Suárez – €65 Juta ke Atlético Madrid (2020)
Meski nilai transfernya tidak sebesar Neymar, penjualan Luis Suárez ke Atlético Madrid dianggap sebagai salah satu keputusan paling kontroversial. Dengan harga sekitar €65 juta (dalam bentuk variabel dan gaji yang dihemat), Suárez dilepas oleh pelatih Ronald Koeman yang ingin merombak skuad.
Ironisnya, Suárez langsung membawa Atlético menjadi juara La Liga musim itu dan mencetak gol-gol penting. Fans Barcelona pun menyesalkan keputusan klub, terutama karena Suárez terbukti masih sangat tajam meski usianya sudah di atas 30 tahun.
5. Luis Figo – €60 Juta ke Real Madrid (2000)
Tidak ada transfer yang lebih menyakitkan bagi fans Barcelona selain kepindahan Luis Figo ke rival abadi, Real Madrid, pada tahun 2000. Dengan nilai €60 juta, Figo menjadi pemain termahal dunia saat itu. Transfer ini memicu kemarahan besar di Camp Nou.
Figo dituduh sebagai pengkhianat dan menjadi simbol rivalitas sengit El Clásico. Bahkan dalam laga pertamanya kembali ke Camp Nou sebagai pemain Madrid, Figo disambut dengan lemparan kepala babi—momen ikonik yang menandai betapa emosionalnya transfer ini.
Barcelona, Klub Penjual dan Pembeli Aktif
Meskipun dikenal sebagai klub yang membentuk pemain lewat akademi La Masia, Barcelona juga aktif dalam pasar transfer, baik membeli maupun menjual. Dalam beberapa kasus, penjualan pemain menjadi jalan keluar finansial penting bagi klub yang sempat mengalami krisis ekonomi.
Penjualan besar seperti Neymar membantu Barcelona mendanai pembelian pemain baru, meskipun hasilnya tidak selalu memuaskan. Sebaliknya, beberapa penjualan kontroversial seperti Suárez dan Figo meninggalkan luka emosional yang mendalam bagi fans.
Penutup: Strategi Finansial atau Kehilangan Identitas?
Penjualan pemain adalah bagian dari dinamika klub besar. Namun bagi Barcelona, setiap nama dalam daftar ini bukan hanya soal angka—melainkan juga bagian dari sejarah, emosi, dan identitas klub. Beberapa membawa keuntungan finansial besar, sementara lainnya menjadi simbol kesalahan kebijakan atau kehilangan arah.
Dengan tekanan untuk kembali ke puncak sepak bola Eropa, Barcelona kini dihadapkan pada tantangan menyeimbangkan aspek bisnis dan filosofi permainan. Siapa pemain besar berikutnya yang mungkin dilepas? Waktu yang akan menjawab.
Baca juga:Tenang Hadapi Tekanan Timnas Malaysia U-23 Siap Tempur di Kandang Indonesia